BRAHMAVIDYĀ DALAM TEKS SANTIPARWA
Abstract
Teks Santiparwa merupakan salah satu teks yang menyusun kitab Mahābhārata. Teks ini menceritakan
tetang konflik bhatin yang dirasakan oleh Yudistira setelah melihat dampak dari perang baratayudha.
Yudistira sangat terpukul atas kematian dari orang-orang yang disayanginya. Ia merasa bhawa
kemengannya dalam perang besar ini tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah diberikan oleh
orang-orang yang berdedidaksi terhadap dirinya. Kegelisahan, kesedihan dan perasaan berdosa dari
Yudistira merupakan salah satu bagian yang dibahas dalam teks ini. Setelah medapat masukan dari
kerabat dan wejangan dari Rsi Bhisma, akhirnya Yudistira semakin paham akan dharma dari seorang
ksatria. Adapun sub yang dibahas dalam artikel ini yaitu: (1) Bagimanakah isi dari teks Santiparwa, dan (2)
Bagaimanakah konsep Brahmawidya dalam teks Santiparwa. Teori yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah teori strukuralisme genetik dan teori hermeneutik. Brahmavidyā dalam teks Santiparwa
menekannkan bahwa dimana-mana serba Tuhan atau setiap aspek alam digambarkan dikuasai oleh
Tuhan. Tidak ada satu ruangpun yang tanpa kehadiran Tuhan, dan umat Hindu dapat melakukan
keterhubungan dengan Tuhan dalam situasi apapun. Selain itu, atman diyakini oleh umat Hindu sebagai
perwujudan Tuhan yang bersemayam dalam diri manusia. Atman berperan sebagai saksi dari segala
perbuatan baik ataupun buruk yang telah dilakukan oleh manusia, dan merupakan salah satu tujuan dari
entisas yang hedak dicapai oleh Umat Hindu.