BAHASA BALI DAN KECEMASAN GENERASI: PERGULATAN WACANA IDENTITAS DI KALANGAN KAUM TERDIDIK BALI

Authors

  • I Gusti Agung Paramita Universitas Hindu Indonesia Author

Abstract

Artikel ini berupaya menelusuri pergulatan wacana pelestarian bahasa Bali di kalangan kelas terdidik Bali di
tahun 2001-2003. Wacana pelestarian bahasa Bali mulai mengemuka ketika muncul data ada penurunan
penutur bahasa Bali di tahun 1990an. Penurunan jumlah penutur bahasa Bali itu, terutama terjadi pada
penduduk golongan umur 5-9 tahun dan 10-14 tahun. Selain itu, Biro Pusat Statistik juga memprediksi tahun
2041 bahasa Bali bakal mati digantikan bahasa Indonesia. Situasi ini melahirkan kecemasan di kalangan kaum
terdidik Bali akan terancam punahnya bahasa Bali. Kecemasan ini pun melahirkan pergulatan wacana seputar
upaya pelestarian bahasa Bali. Respon para intelektual, dalam hal ini para pakar dan pemerhati bahasa, bisa
diklasifikasi menjadi dua yakni mereka yang khawatir bahasa Bali akan punah jika tidak ada intervensi politik
dari pemerintah dalam upaya pelestariannya, dan mereka yang optimis bahasa Bali akan terus hidup selama
para pendukungnya tidak kehabisan akal untuk terus mengembangkannya.

Downloads

Published

2024-12-26

Issue

Section

Articles

How to Cite

BAHASA BALI DAN KECEMASAN GENERASI: PERGULATAN WACANA IDENTITAS DI KALANGAN KAUM TERDIDIK BALI. (2024). Widya Dana: Jurnal Penelitian Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 2(1), 43-55. https://journal.mpukuturan.ac.id/index.php/widyadana/article/view/479