Pernikahan Nyerod Di Bali Menurut Perspektif Sastra Hindu
Keywords:
Pernikahan Nyerod Beda Kasta, Akibat Pernikahan Beda Kasta, Perceraian, PewarisanAbstract
Penelitian yang berjudul Pernikahan Nyerod Beda Kasta Di Bali Menurut Perspektif Sastra Hindu, menjelaskan bagaiamana perkembangan tentang pernikahan beda kasta yang semakin berjalannya zaman. Perkawinan yaitu tingkat kehidupan yang sangat penting dalam fase kehidupan sosial manusia. Dalam ajaran agama Hindu ada empat tingkat kehidupan harus dilalui sebagai manusia yang disebut dengan Catur Asrama. Pernikahan beda kasta sering kali menjadi topik yang kompleks dan menarik. Secara abstrak, pernikahan ini mencakup perspektif sosial, budaya, dan kadang-kadang agama yang berbeda antara pasangan yang berasal dari kelompok kasta atau status sosial yang berbeda dalam masyarakat. Hal ini sering kali menimbulkan tantangan dalam hal persetujuan dari keluarga atau komunitas, serta memunculkan pertanyaan tentang persamaan hak, nilai-nilai, dan kesetaraan di dalam masyarakat tersebut. Pernikahan semacam ini sering menimbulkan kompleksitas dalam hal persetujuan keluarga, norma-norma sosial, serta kadang menantang konsep tradisional atau stereotip dalam masyarakat. Ada juga beberapa akibat dari terjadinya pernikahan beda kasta yang diprcayai oleh umat hindu Bali yaitu nyerod atau yang bisa disebut turun kasta, tidak dapat persetujuan orang tua, dan masyarakat hindu bali juga percaya jika pernikahan beda kasta nyerod terjadi maka di dalam keluarga tersebut akan selalu / rentan ada masalah di dalam kehidupan berkeluarga (keluarga tidak harmonis / panas ). Hal ini menyebabkan kedudukan perempuan menjadi kabur apalagi jika sampai terjadi perceraian. Dan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan beda kasta yaitu faktor internal dan eksternal.