Dharmagita di Era Transformasi Masyarakat 5.0

Perspektif Susastra Hindu

Abstract

Bali memiliki beragam kebudayaan unik yang telah berkembang contohnya adalah sebuah seni suara. Salah satu seni suara yang sering masyarakat Bali terus kembangkan adalah Dharma Gita. Di era 5.0, kesenian menjadi terancam tidak dilestarikan kembali, Dharma Gita saat ini sangat minim peminatnya di kalangan masyarakat terlebih lagi anak muda zaman sekarang lebih suka mendengarkan lagu modern dan melupakan lagu suci keagamaan. Ketika Dharma Gita tersebut tidak lagi dilaksanakan maka akan mengurangi makna dan dianggap melunturkan kebudayaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan pemahaman bagi anak muda di era 5.0 bahwa jangan pernah melupakan kebudayaan yang diwarisi oleh nenek moyang. Karena budaya yang unik adalah budaya yang dilestarikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif degan teknik pengumpulan data studi kepustakaan, observasi dan menggunakan teknik pendekatan Hermeneutika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya aniaya cultural dari dalam seperti sedikitnya ada pasraman, sehingga menyebabkan anak muda kurang tertarik. Minat dan kesadaran anak muda pun sangat berpengaruh dalam melestarikan kebudayaan.