TRANSPORMASI MENUJU AGROWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL: TANTANGAN DAN PELUANG DESA PANJI ANOM, KABUPATEN BULELENG
Keywords:
Keywords: Transformation, Agro-tourism, Local WisdomAbstract
This study examines the potential of Panji Anom Village as an agro-tourism destination rooted in local wisdom, utilizing its natural, cultural, and agricultural resources. Agro-tourism in this village is designed to support economic growth, preserve traditions, and create employment opportunities through the Tri Hita Karana approach, which integrates spiritual, social, and ecological harmony. However, significant challenges persist, such as infrastructure limitations, low community competencies, and insufficient integration of village potential into attractive tourism packages. This research adopts a qualitative approach, collecting data through observations, interviews, and focus group discussions (FGDs). Using interactive analysis and SWOT analysis, the findings map the village's potential, including agriculture, livestock, forest areas, and tourism-supporting amenities. One key concept proposed is wana trekking, a combination of agro-tourism and trekking activities through the village forest, offering a sustainable tourism innovation.
References
Andriyani, A. A. I. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata dan Implikasinya terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa Wisata Penglipuran Bali). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(1), 1-16.
Arida, I. N. S., & Pujani, L. K. (2017). Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata Sebagai Instrumen Dasar Pengembangan Desawisata. Jurnal Analisis Pariwisata, 17(1), 1-9. https://ocs.unud.ac.id/index.php/jap/article/view/36389/21967
Andayani, A. A. I., Martono, E., & Muhamad, M. (2017). Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata dan implikasinya terhadap ketahanan sosial budaya wilayah (studi di desa wisata Penglipuran Bali). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(1), 1-16. https://journal.ugm.ac.id/jkn/article/view/18006/15758
Ardika, I Gde. (2018). Kepariwisataan Berkelanjutan: Rintis Jalan Lewat Komunitas. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Arka, I. W. (2016). Eksistensi Lembaga Perkreditan Desa dalam Pembangunan Desa Pekraman Sebagai Desa Wisata di Bali. Ganec Swara, 10(2), 78-84.
Astawa, I. P. P., & Sudibia, I. K. (2021). Sikap dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Objek Wisata dan Pembangunan Berkelanjutan di Bali. Widya Manajemen, 3(1), 15-26.
Creswell, J. W. (2008). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. Pearson.
Fauzy dan Putra. (2015) Pemetaan Lokasi Potensi Desa Wisata di Kabupaten Sleman Tahun 2015. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 2, Mei 2015 Halaman 124-129.
Hilman. (2017) Kelembagaan Kebijakan Pariwisata Di Level Desa. Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 2 Nomor 2, Oktober 2017, (Hlm 150-163).
Kumurur & Setia Damayanti. (2011) Pola Perumahan dan Pemukiman Desa Tenganan Bali. Jurnal Sabua Vol.3, No.2: 7-14, Agustus 2011.
Miles, B and Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Rohendi Rohedi. Jakarta; UI-Press.
Mahardika dan Darmawan. (2016) Civic Culture dalam Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Bali Aga Desa Trunyan. HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016).
Waruwu, D., Erfiani, N. M. D., Darmawijaya, I. P., & Kurniawati, N. S. E. (2020). Pengembangan Tanaman Herbal sebagai Destinasi Wisata di Desa Catur, Kintamani, Bali. Jurnal Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 4(1), 1-10.
Widiastini, (2016) Social Practice Of Pedagang Acung (Vendors) at Kintamani Tourist Area, Bangli, Bali. Journal of Cultural studies. Vol 9. No 2.
Widiastini, dkk (2018) Women as Souvenir Vendors: An Effort to the Achievement of Gender Equality Through the Strengthening of the Economic Base of the Family. China-USA Business Review, Jan. 2018, Vol. 17, No. 1, 44-52.


