Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Berbasis Adat dan Agama dalam Pencegahan Stunting di Desa Adat di Bali

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang kompleks dan berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Di Bali, meskipun telah terjadi peningkatan akses pelayanan kesehatan, prevalensi stunting masih ditemukan, khususnya di wilayah desa adat. Kuatnya pengaruh nilai-nilai adat dan agama Hindu dalam kehidupan masyarakat Bali menjadi peluang strategis dalam upaya pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penyuluhan kesehatan berbasis adat dan agama dalam meningkatkan pemahaman serta praktik masyarakat terkait gizi dan perawatan anak usia dini. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan pre-test dan post-test pada 50 ibu yang memiliki balita di salah satu desa adat di Kabupaten Buleleng, Bali. Intervensi dilakukan selama tiga bulan dengan melibatkan tokoh adat, pemangku agama, dan tenaga kesehatan dalam menyampaikan materi penyuluhan yang terintegrasi dengan nilai-nilai lokal seperti Tri Hita Karana, Tat Twam Asi, dan Satwika Ahara. Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian makan, sanitasi rumah tangga, dan pemantauan tumbuh kembang anak. Penyuluhan berbasis adat dan agama terbukti lebih diterima karena selaras dengan keyakinan dan struktur sosial masyarakat setempat. Penelitian ini merekomendasikan penerapan pendekatan budaya dalam program intervensi kesehatan masyarakat, khususnya dalam konteks daerah dengan nilai tradisional yang masih kuat.